Kekerasan merupakan setiap perbuatan, tindakan, dan/atau keputusan terhadap seseorang yang menyebabkan:
Rasa sakit
Luka
Kematian
Penderitaan seksual/reproduksi
Berkurang atau tidak berfungsinya sebagian dan/atau seluruh anggota tubuh secara fisik, intelektual atau mental
Hilangnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau pekerjaan dengan aman dan optimal
Hilangnya kesempatan untuk pemenuhan hak asasi manusia
Enam Bentuk Kekerasan
Gejala Korban Kekerasan
Tanda-tanda korban kekerasan yang perlu diperhatikan antara teman sebaya
Sikap cemas yang meningkat ketika membicarakan tentang satuan pendidikan
Selalu merasa waspada dan curiga terhadap orang lain, atau kekhawatiran yang berlebih
Menyendiri, enggan untuk masuk kelas atau berinteraksi dengan seseorang atau kelompok tertentu
Enggan bergabung dalam kegiatan tertentu karena alasan yang tidak bisa disampaikan
Memar atau luka fisik yang tidak dapat mereka jelaskan
Kepercayaan diri rendah, biasanya ditunjukkan dengan seringnya mengatakan hal-hal seperti “aku tidak punya teman”, “tidak ada yang menyukaiku”, atau “aku ingin balas dendam dengan seseorang”
Menggambarkan orang lain atau kelompok tertentu secara negatif dan emosional seperti “dia pantas mendapatkan hal-hal buruk dalam hidupnya”
Tidak aktif di media sosial secara mendadak atau menghapus akunnya karena alasan yang tidak dapat dengan mudah mereka jelaskan
Tiga hal yang dapat dilakukan ketika mengetahui seseorang mengalami kekerasan
Dengarkan
Dengar dan tanggapi cerita korban secara serius dengan cara yang tidak mengintimidasi dan emosi yang terkontrol
Yakinkan bahwa ini bukan salahnya, perundungan dapat terjadi pada siapapun dan kapanpun. Ingatkan juga bahwa mereka tidak sendiri
Gunakan keterampilan komunikasi interaktif (dua arah) untuk mendengarkan dengan baik dan merespons dengan empati dan tidak menghakimi
Beri Dukungan
Dorong korban untuk bercerita dan berinteraksi dengan teman-teman atau keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah
Diskusikan rencana tindak lanjut dengan korban (mis., menjauhi pelaku perundungan, melaporkan kasus)
Membantu korban untuk mengumpulkan bukti-bukti kasus (mis., screenshot media sosial)
Beberapa media sosial memiliki fitur untuk melaporkan postingan, komentar, konten yang tidak menyenangkan
Laporkan
Berbicara kepada Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di sekolah, guru, orang tua, atau orang dewasa yang kamu percaya
Melaporkan kasus ke layanan pelaporan yang tersedia di sekolah atau di sekitar seperti seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Kepolisian, atau Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) melalui layanan SAPA di
nomor hotline 129
Mari gerak bersama menciptakan lingkungan belajaryang inklusif, berkebinekaan, dan aman bagi semuademi terwujudnya pendidikan yang kita cita-citakan.